Rabu, 10 Juni 2009

"Kukembalikan saja Bakiakmu"

Sudah seminggu telingaku terganggu suara detak bakiak melewati samping rumahku. Entah mengapa aku enggan untuk tau siapa yang memakai bakiak walau sekedar melihatnya dari celah jendela. Selepas isya kembali suara bakiak terdengar sepertinya siempunya bakiak akan kembali kerumah, aku tak mau kehilangan jejak kuikuti ia dari belakang dari jarak yang agak jauh. Sayup sayup kudengar dari arah rumah Hasan disitu kawan kawanku berkumpul . “itu sicantik pemilik bakiak lewat.!” Kata Amir sambil menunjuk kearah siempunya bakiak. Karuan saja mereka berebutan melongokkan kepala keluar pagar untuk melihatnya. “Wah repot neh klo aku ketauan sedang menguntit sipemilik bakiak!” kataku dalam hati. Terpaksa aku kerudungkan sarungku agar tak terlihat oleh kawan kawanku. Sipemlik bakiakpun memasuki rumah diujung jalan dan aku tak sempat mengenali wajahnya. “bukankah rumah itu sudah lama tak ditempati?”, tanyaku dalam hati. Timbulah niatku untuk mengambil bakiaknya nanti malam. Seminggu sudah suara bakiaknya mengganggu telingaku. Suaranya seperti menusuk nusuk telingaku. Kulihat jam didinding jam 12.05 inilah saatnya orang orang sudah mulai tidur ( baca Kisah Pencuri Bakiak). aku berlari karna diteriaki maling tapi bakiak sudah kudapat. “Ah…, hampir saja aku tertangkap!” pikirku dalam hati. Sambil menghela nafas panjang kumasuki rumahku. Lalu aku masuk kamar dan kuletakan bakiak itu diatas meja, sambil rebahan diatas tempat tidur kuamati kembali bakiak yang telah mengganggu telingaku. “Haaahhhhhhhh…..!”, aku terperanjat , bukankah bakiak ini yang sering kulihat didepan teras masjid dekat rumahku. “Ya…!” bakiak itu yang selalu berjajar dengan sandal sandal wanita yang lainya ketika aku dan kawan kawan memasuki masjid untuk sholat maghrib, isya dan shubuh . “ Celaka aku ! “ ketakutanku mulai merambati hatiku. Malam berikutnya aku berniat mengembalikan bakiak ini tapi aku malu untuk bertemu dengannya . bagaimana caranya aku berpikir keras sampai tengah malam. Tak kuduga hujan turun dengan lebat “inilah saatnya!”. Lalu kuambil kertas dan kutulis surat

Wahai pemilik bakiak
Maafkan aku telah mencuri bakiakmu.Aku kembalikan saja bakiakmu yang indah ini.Aku tak mau bakiakmu bersaksi dihadapan Allah Bahwa aku telah menghalangimu beribadah
TtdSipencuri Bakiak


Dimalam hujan deras dengan jas hujan kuhampiri rumahnya dengan melompat pagar dan tetap waspada agar aku tak diketahui orang. Kuletakan bakiak ditempat ketika aku mencurinya tak lupa kuselipkan suratku diantara keduanya. Esok paginya Amir bercerita bahwa penghuni rumah diujung jalan, baru seminggu menepati rumah itu. “ ohhh… jadi orang baru sipemilik bakiak" aku bergumam. Selepas isya aku duduk diserambi rumahku dengan ditemani teh manis yg dibuat oleh mamahku. “ ah…, mamahku yang baik hati ” kumemujinya dalam hati. Tiba tiba “tak..!tok..!tak…!tok…!tak…!tok….!” , suara itu.. ya suara itu suara bakiak, hatiku berdebar kencang. Wanita itu telah berdiri didepanku . “Assalamualaikumm…!” wanita itu mengucap salam . aku jawab dengan gugup” waalaikumsalam…!” . “Apakah kmu brabangkara ?”tanyanya sambil menatapku dalam .” be..be..narrr aku brabangkara” dengan gugup aku menjawab dan aku berpikir darimana Ia tau namaku . Lalu Ia mengeluarkan dari dalam sakunya sebuah dompet kecil , dompet itu dompetku tapi kenapa ada sama dia aku heran. “ kalo mau mencuri jangan bakiaknya, curi saja pemiliknya !“ matanya tajam menatapku, aku menunduk malu sambil kuterima dompet kecil yang disodorkan. Ia pergi tanpa sepatah katapun terucap dibibirnya sampai aku tak sempat ucapkan terima kasih . Aku melangkah memasuki kamarku dengan penuh kekalutan pikiran. Kuhempaskan tubuhku diatas kasur , kubuka dompetku ada sepucuk surat dan kubaca isinya

Wahai pencuri bakiak
Aku memaafkanmu yang telah mengambil bakiakkuAku kembalikan saja dompet kecilmu Aku tak mau bakiakku dan dompet kecilmu bersaksi dihadapan Allah Bahwa kamu telah menghalangi ibadahku
Ttd



Pemilik bakiak

Lega rasanya hati ini setelah membacanya, ah pemilik bakiak yang baik hati. Andai saja Ia melapor kepada Pak RT tamat sudah riwayatku. Kupejamkan mata sayup sayup terdengar lagu Agnes Monica :

Tertutup sudah pintu pintu hatiku …….Pernah dibuka waktu hanya untukmu…Kini kau pergi dari hidupku……………Ku harus relakanmu walau aku tak mau………………………………………………………………………………………..ن
Aku mulai tertidur besamaan berakhirnya lagu

Brabangkara 10 Juni 2009


Tidak ada komentar:

Posting Komentar